Kamis, 28 September 2017

Taqwa Dapat Menghindarkan dari Azab Allah Yang Datang Dengan Tiba-Tiba

Segala puji hanya layak untuk Allah, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad Saw, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya. Salam untuk seluruh Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya

Alhamdulillah, bahwa Allah SWT telah memerintah manusia agar terus memelihara karunia ketaqwaan yang Allah berikan, bila manusia tidak beriman dan bertaqwa hal itu bisa merugikan pribadi manusia sebagaimana firman-Nya

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرّاً ثُمَّ يَكُونُ حُطَاماً وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ


  1. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Q.S 57 Al Hadid ayat 20)

Allah menggambarkan bahwa aktifitas orang-orang yang tidak beriman hanyalah sibuk membanggakan kekuasan, harta dan anak dan digunakan untuk sekedar mendapatkan pujian dan penghormatan manusia.  Sedang Allah memerintah kepada orang beriman dan bertaqwa menggunakan kekuasan, harta dan  anak  digunakan untuk beribadah kepada Allah.

Orang yang menggunakan harta, anak dan kekuasaan untuk sekedar amal pamer kepada manusia maka mereka di akherat akan mendapatkan azab yang keras, sedang mereka yang menggunakan nikmat  kekuasaan,  harta dan anak  digunakan untuk beribadah kepada Allah maka mereka akan mendapatkan ampunan dan keridhoan Allah  di sisi-Nya.

Bila manusia dengan gemerlapnya dunia ini kemudian membuang nikmat iman dan ketaqwaan yang Allah berikan maka manusia bisa masuk kedalam sikap LALAI, dan melupakan kehidupan akherat.

يَعْلَمُونَ ظَاهِراً مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ

  1. Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai. ( Q S 30 Ar-Ruum ayat 7)


  1. Pribadi yang Selalu Khusuk kepada Allah SWT.

Allah memberitahu kepada manusia bahwa seharusnya manusia selalu memelihara iman dan taqwanya, memelihara rasa khusu’nya kepada Allah, dengan jalan selalu taat kepada Allah, agar iman dan taqwa itu selalu terjaga di dalam hati.

إِنَّا نَخَافُ مِن رَّبِّنَا يَوْماً عَبُوساً قَمْطَرِيراً


  1. Sesungguhnya Kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. (Q S 76. Al Insan ayat 10).

وَتَرَى كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَى إِلَى كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ


  1. Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan. (Q S 45 Al Jaatsiyah 28)

وَكُلَّ إِنسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَآئِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَاباً يَلْقَاهُ مَنشُوراً


  1. Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. (Q S 17 Al-Irsaa’ ayat 13)

Allah memperingatkan agar manusia selalu menjaga kekhusu’an mereka dalam hidup, khusu’ mengingat hari pembalasan, khusu’ menghadapi dimana dihitung-hitung amal perbuatan manusia di akherat. Manusia yang banyak amal sholih yang ikhlas untuk Allah maka akan selamat di sisi Allah, sebaliknya bila banyak amal kejahatan atau amal baik sekedar untuk dipamerkan kepada sesama manusia maka menjadi penyesalan.

  1. Menghindari Datangnya Azab Allah yang Datang Secara Tiba Tiba.

Allah SWT menjelaskan tentang peringatan-peringatan yang Allah sampaikan kepada manusia, namun ada manusia yang mengabaikan dan tidak menghiraukan, dan bahkan menunjukkan kesombongannya.

وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالإِثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ

  1. Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya. (Q S 3 Al-Baqarah ayat 206).

Selamanya perbuatan sombong adalah perbuatan yang sangat dimurkai oleh Allah, dan Allah telah memberikan contoh yang sangat banyak di dalam Al-Qur’an, sebagaimana kisah Fir’aun, Qorun dan Haman

فَلَمَّا جَاءهُم مُّوسَى بِآيَاتِنَا بَيِّنَاتٍ قَالُوا مَا هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُّفْتَرًى وَمَا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي آبَائِنَا الْأَوَّلِينَ


  1. Maka tatkala Musa datang kepada mereka dengan (membawa) mu`jizat-mu`jizat Kami yang nyata, mereka berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat dan kami belum pernah mendengar (seruan yang seperti) ini pada nenek moyang kami dahulu". ( Q S 28 Al-Qhashas ayat 28)

فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ


  1. Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".( Q S 28 Al-Qhashas ayat 79)

Manusia yang diberi kekuasaan, harta dan anak-anak namum tidak memiliki Keiman dan Ketaqwaan sungguh sangat berbahaya, karena Kekuasaan, Harta dan anak yang dimilikinya akan digunakan untuk bersombong kepada Allah dan semua itu akibatnya akan kembali kepada mereka.

فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِينَ ظَلَمُواْ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٤٥﴾ قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخَذَ اللّهُ سَمْعَكُمْ وَأَبْصَارَكُمْ وَخَتَمَ عَلَى قُلُوبِكُم مَّنْ إِلَـهٌ غَيْرُ اللّهِ يَأْتِيكُم بِهِ انظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ ثُمَّ هُمْ يَصْدِفُونَ


  1. Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
  2. Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.(QS 6 Al-An’aam ayat 44-45)


وَلاَ تَحْسَبَنَّ اللّهَ غَافِلاً عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الأَبْصَارُ ﴿٤٢﴾ مُهْطِعِينَ مُقْنِعِي رُءُوسِهِمْ لاَ يَرْتَدُّ إِلَيْهِمْ طَرْفُهُمْ وَأَفْئِدَتُهُمْ هَوَاء


  1. Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.
  2. mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.
(QS 14 Ibrahim  ayat 42-44)

Manusia diperintah oleh Allah untuk selalu mempertahankan hadiah nikmat rokhani , nilmat keimanan dan  ketaqwaan agar bisa terlepas dari sifat LALAI, lalai kepada hukum-hukum ketetapan Allah SWT.
Allah Tuhan yang Maha pengasih dan Maha Penyayang, tapi kepada orang yang durhaka kepada Allah, akan diberi siksa yang keras

وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ وَقَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِمُ الْمَثُلاَتُ وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ لِّلنَّاسِ عَلَى ظُلْمِهِمْ وَإِنَّ رَبَّكَ لَشَدِيدُ الْعِقَابِ


  1. Mereka meminta kepadamu supaya disegerakan (datangnya) siksa, sebelum (mereka meminta) kebaikan. padahal telah terjadi bermacam-macam contoh siksa sebelum mereka. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi manusia sekalipun mereka zalim, dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar sangat keras siksa-Nya. (Q S 13 Ar-Ra’d ayat 6)

Jangan Coba-coba berbuat durhaka kepada Allah SWT. Manusia tidak lebih setitik air mani yang ditumbuhkan Allah di dalam Rahim seorang perempuan (Ibu), sungguh amat kedudukan manusia sangat lemah.

Segala puji bagi Allah, semoga manusia semakin menyadari akan kedudukan diri mereka masing-masing yang amat lemah dihadapan Allah SWT. Sehingga mereka suka untuk berserahdiri dan tunduk patuh kepada Allah, dan tidak coba-coba menentang Allah SWT, karena bila mereka berbuat durhaka kepada Allah, pasti mereka akan mendapatkan kebinasaan di Dunia dan di akherat. Wallahu ‘alam.

0 komentar:

Posting Komentar